Minggu, 10 November 2024

erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki

 

Kolom asap keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Lewolaga di Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). 

 

Hingga sepekan setelah erupsi besar yang menewaskan 10 warga, Gunung Lewotobi Laki-laki hingga masih terpantau mengalami erupsi dan mengeluarkan lava pijar serta kolom letusan setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak.


 Pengamatan Gunung (PPG) Lewotobi Laki-Laki melaporkan aktivitas erupsi intensif dari Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Jumat, 8 November 2024, di mana sejak pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, tercatat empat kali mengalami erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi 2.500 hingga 8.000 meter.


Petugas pos pemantau, Emanuel Rofinus Bere, mengungkapkan laporan tersebut dalam rilis resmi pada Jumat, 8 November 2024.


“Empat kali erupsi terjadi di puncak Gunung Lewotobi dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 2.500 hingga 8.000 meter,” ujar Emanuel, dilansir FloresTerkini.com dari ANTARA Kupang.


Dalam visual pantauan, gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat berwarna kelabu.


Asap tersebut membentuk kolom tebal yang menjulang dari kawah dengan ketinggian bervariasi antara 2.500 hingga 8.000 meter. Tak hanya itu, aliran lava terpantau mengalir ke arah timur laut hingga sejauh 4.340 meter dari pusat erupsi.


Dari data kegempaan, tercatat empat kali letusan dengan amplitudo antara 14,8 hingga 47,3 milimeter dan durasi letusan yang bervariasi dari 120 hingga 3.156 detik.


Terdapat pula tiga kali hembusan dengan amplitudo 3,7 hingga 37 milimeter dan durasi hembusan antara 27 hingga 55 detik. Berdasarkan situasi tersebut, Badan Geologi menetapkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Level IV atau Awas


Badan Geologi mengimbau masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tidak mendekati radius tujuh kilometer dari puncak erupsi demi keselamatan. Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah, serta menghindari isu yang tidak memiliki sumber yang jelas.


Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki saat terjadi hujan deras.


Bagi warga yang terdampak hujan abu vulkanik, disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari paparan abu vulkanik. Perkembangan terkini akan terus dipantau oleh pihak terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat sekitar.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cokelat Dubai sedang ramai diperbincangkan

 Cokelat Dubai sedang ramai diperbincangkan karena keunikannya dan harganya yang mencapai setengah juta rupiah. Banyak orang penasaran denga...